Produsen kendaraan listrik Tesla akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 12 persen karyawannya di pabrik di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Menurut surat Undang-Undang Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja (WARN) pada hari Selasa, PHK tersebut berdampak pada 2.688 karyawan di fasilitas di Travis County.
Pada 2021, CEO Tesla Elon Musk memindahkan kantor pusat perusahaannya ke Austin dari Palo Alto, California.
Elon Musk mengatakan dalam memo internalnya pekan lalu, Tesla akan memangkas lebih dari 10 persen karyawan globalnya.
Hal ini dilakukan karena produsen kendaraan listrik itu memperhitungkan penjualan yang lesu dan meningkatnya persaingan.
Meskipun demikian, Elon Musk tidak menyebutkan departemen atau lokasi mana yang paling terkena dampaknya.
“Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas,” kata dia dikutip dari CNBC, Kamis (24/4/2024).
Pemberitahuan Surat Undang-Undang Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja berikutnya yang diajukan di New York mengindikasikan, ada 285 posisi dieliminasi di pabrik di Buffalo.
Sebagai catatan, Tesla diketahui mempekerjakan 140.473 karyawan pada Desember 2023.
Tesla secara resmi membuka pabrik electric vehicle (EV) dan baterainya di Texas pada April 2022. Perusahaan tersebut sekarang memproduksi beberapa kendaraan utilitas crossover Model Y di Austin, dan telah mulai membangun Cybertruck di sana.
Elon Musk sempat menyebut pabrik Austin dan pabrik perakitan lainnya di Jerman sebagai tungku uang raksasa.
Menurut pengajuan ke Departemen Perizinan dan Regulasi Texas, Tesla berencana menghabiskan lebih dari 770 juta dollar AS tahun lalu untuk pembangunan fasilitas yang diperluas di Austin, termasuk untuk pengujian dan manufaktur sel baterai, manufaktur katoda dan unit penggerak, serta cetakan.