Jakarta – BYD menjadi salah satu pabrikan mobil listrik yang cukup digdaya di Indonesia. Jenama asal Tiongkok ini, memang hadir di pasar Tanah Air dengan strategi yang cukup agresif, dengan menghadirkan banyak model, seperti Dolphin, Atto 3, Seal, Sealion 7, M6 dan juga dari merek premiumnya Denza D9.
Dijelaskan Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao, BYD telah mengirimkan sebanyak 30 ribu unit mobil listrik di Indonesia, termasuk dengan merek Denza.
“BYD dan Denza, kini menguasai 52,6 persen dari pasar mobil listrik di Indonesia,” jelasnya, saat ditemui di bilangan Lido, Sukabumi, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) BYD, cukup mendominasi.
Bahkan, dari Januari hingga Mei 2025, jenama Negeri Tirai Bambu ini sudah mengirimkan sebanyak 30.774 unit. Dari jumlah tersebut, kontribusi gabungan antara BYD dan Denza mencapai 15.987 unit.
Model BYD yang paling populer, sepanjang 2025 ini, adalah M6 dengan sudah terjual sebanyak 5.408 unit, disusul Sealion 7 dengan pengiriman sebanyak 4.388 unit, serta merek mewah Denza D9 dengan 3.965 unit.
Kemudian, di posisi selanjutnya, ada Seal dengan terjual sebanyak 931 unit, Atto 3 896 unit, dan juga Dolphin dengan hanya terkirim sebanyak 390 unit.
Perjalanan 1 Tahun BYD M6 di Indonesia
Selama setahun terakhir, BYD M6 telah mengukir jejak kesuksesan yang signifikan di industri otomotif Indonesia. Sebagai Multi Purpose Electric Vehicle (MPEV) pertama dari BYD di pasar ini, M6 telah mendapatkan sambutan luar biasa.
Sejak distribusi perdananya dimulai pada Juni 2024, BYD M6 berhasil membukukan penjualan wholesales sebanyak 10.100 unit, mencerminkan tingginya kepercayaan pasar terhadap produk ini.
Melalui pendekatan yang berfokus pada konsumen, kedekatan dengan komunitas, serta komitmen terhadap keberlanjutan, BYD menargetkan BYD M6 untuk terus menjadi pilihan utama di segmen MPV listrik sekaligus mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia.