Jakarta – Kebakaran hutan dahsyat melanda area Los Angeles, Amerika Serikat (AS), pada 7 Januari 2025 meninggalkan jejak kehancuran luar biasa.
Dikabarkan, sedikitnya 27 nyawa hilang, menghancurkan ribuan rumah di LA hancur, dan memunculkan krisis lingkungan baru.
Di balik puing-puing tersisa, bahaya tersembunyi mulai terungkap. Racun dari baterai litium-ion kendaraan listrik (EV) dan sistem penyimpanan energi ruam seperti Tesla Powerwall mengancam kesehatan dan lingkungan.
“Banyak mobil di area terdampak kebakaran LA menggunakan baterai litium,” kata Jacqui Irwin, anggota majelis negara bagian California, Pacific Palisades, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Minggu (19/1/2025).
Baterai Tesla dan EV tersebut dikenal sangat sulit dipadamkan saat terbakar, dan membutuhkan usaha ekstra dari petugas pemadam kebakaran.
Menurut laporan, kebakaran baterai EV ini tidak hanya menyebabkan ledakan berulang. Akan tetapi, ledakan tersebut menyisakan residu kimia berbahaya memerlukan penanganan khusus sebelum warga dapat kembali ke rumah mereka.
Los Angeles adalah salah satu kota bagian yang sangat antusias menyambut kehadiran EV dibandingkan sebagian besar wilayah Amerika Serikat lainnya.
Pada Oktober 2024, wilayah ini telah menampung lebih dari 431.000 kendaraan Tesla. Disebutkan, Tesla Model Y mendominasi penjualan kendaraan tersebut di negara bagian itu.