Jakarta – Chery Sales Indonesia (CSI) menyatakan siap menambah model baru untuk pasar otomotif nasional pada 2025. Penambahan model baru menjadi strategi Chery untuk menggairahkan pasar yang diprediksi bergerak lebih berat akibat kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Di sektor otomotif, mobil hybrid akan mendapat insentif PPnBM DTP sebesar 3 persen. Aturan ini sendiri mulai diterapkan pada 1 Januari 2025 dan akan berlangsung selama satu tahun.
Celah inilah yang akan dimanfaatkan Chery agar roda bisnisnya bisa melaju kencang. Mereka pun bersiap meluncurkan produk baru yang berbasis mesin hybrid.
“Tahun depan, tahun yang challenging, cuma kami tetap optimistis karena beberapa kebijakan pemerintah sejalan dengan visi Chery. Dengan beberapa teknologi yang kami punya, kami merasa di tahun depan mampu bersaing di industri otomotif nasional,” terang Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, baru-baru ini.
“Di 2025 kami akan ada beberapa product launch dengan beberapa powertrain yaitu hybrid dan PHEV dari varian Tiggo Series,” tambah Rifkie.
Sayangnya ia tidak menyebut secara rinci model apa yang bakal dirilis nanti, pun demikian dengan waktu peluncurannya. Namun diperkirakan model yang bakal datang adalah Tiggo 8 ataupun Tiggo 9.
“Untuk waktu peluncurannya, ditunggu saja,” katanya.
Tak Ada Model Mobil Listrik
Terkait model lain, Rifkie tidak menerangkan lebih lanjut, namun yang pasti tidak ada model mobil listrik terbaru yang bakal dihadirkan Chery di tahun depan.
“Untuk EV kami akan fokus di dua model ini dulu, Omoda E5 dan Chery J6,” ujarnya
“Tahun ini merupakan achievement EV buat Chery, dan kami berharap di tahun depan EV masih jadi backbone dan juga akan menjadi support kami untuk unit PHEV dan HEV,” sambungnya lagi.
Sekadar informasi, penjualan mobil Chery di sepanjang ini tercatat cukup apik. Setidaknya, 5.000 unit mobil listrik Chery telah didistribusikan hingga akhir tahun ini.